Minggu, 17 April 2016

Gangguan Interaksi Sosial : Menarik Diri

A. Pengertian Interaksi sosial Berikut batasan mengenai pengertian interaksi sosial, beberapa diantaranya yaitu : 1. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, individu dan kelompok dalam bentuk kerjasama, serta persaingan atau pertikaian. 2. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. 3. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik. 4. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Pengertian Menarik diri Berlangsungnya hubungan individu yang satu dengan yang lain adalah untuk menyesuaikan diri secara timbal balik dan tak jarang dalam proses penyesuaian tersebut banyak individu memiliki hambatan dalam berinteraksi sehingga kita sebut dengan kerusakan interaksi sosial yang mempunyai arti sebagai : 1) Kerusakan interaksi sosial adalah : keadaan dimana seseorang berpartisipasi dalam pertukaran sosial dengan kuantitas yang tidak cukup atau berlebihan, atau kualitas yang tidak efektif. 2) Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain. 3) Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan orang lain disekitarnya secara wajar dan hidup dalam khayalan sendiri yang tidak realistis. 4) Menarik diri (regresi) adalah mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan lingkungannya. B. Penyebab kerusakan interaksi sosial : menarik diri Faktor pencetus terjadinya respon sosial maladaptif dalam rentang respon sosial adalah: 1) Faktor perkembangan, tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang perkembangan respon sosial maladaptif. Beberapa orang percaya bahwa individu yang mempunyai masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya dari orang tua. 2) Faktor biologik, Faktor genetik menunjang terhadap respon sosial maladaptif. Ada bukti terdahulu tentang terlibatnya neurotransmitter dalam perkembangan gangguan ini. 3) Faktor sosiokultural, isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif dan berpenyakit kronik. Isolasi sosial dapat terjadi karena menganut norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistik terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini. C. Tanda dan gejala kerusakan interaksi sosial : menarik diri Observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan tingkah laku menarik diri (data objektif), diantaranya : 1) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul. 2) Menghindar dari orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan. 3) Komunikasi kurang atau tidak ada, Klien tidak nampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat. 4) Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menduduk. 5) Berdiam diri dikamar atau tempat terpisah, klien kurang mobilitasnya. 6) Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap. 7) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari, artinya perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan. 8) Posisi janin pada saat tidur. 9) Kurang energik. 10) Harga diri rendah. 11) Pemasukan makanan dan minuman terganggu. 12) Kurang sopan D. Rentang respon Kapasitas hubungan interpersonal berkembang sepanjang siklus kehidupan, perilaku yang teramati pada respon sosial maladaptif mewakili upaya individu untuk mengatasi ansietas yang berhubungan dengan kesepian, rasa takut, kemarahan, malu, rasa bersalah, dan merasa tidak aman. Sering kali respon yang terjadi meliputi manipulasi, narkisisme, dan impulsif: Berikut rentang respon sosial: RENTANG RESPON SOSIAL Keterangan : a. Solitude merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatau cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya b. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide, pikiran, perasaan, dalam hubungan sosial c. Kebersamaan adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima d. Saling ketergantungan merupakan kondisi saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal e. Menarik diri adalah keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain f. Ketergantungan, terjadi bila seseorang gagal dalam mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses g. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek individu tersebut terdapat membina hubungan sosial secara mendalam h. Imfulsif, tidak mampu merencanakan sesuatau, tidak mampu belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk dan individu ini tidak dapat diandalkan. i. Narsistik, merupakan harga diri yang rapuh secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian yang egosentris dan pencemburu. Berikut rentang respon emosional : RENTANG RESPON EMOSIONAL Keterangan : a. Kepekaan emosional, dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri. b. Reaksi berduka tak terkomplikasi, terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi sesuatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses terbukanya c. Supresi emosi, mungkin tampak sebagaipenyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri, pelepasan dari keterikatan dengan emosi atau penalaran terhadap semua aspek dari dunia afektif seseorang. d. Penundaan reaksi berduka adalah ketidakadaan yang resisten respon emosional terhadap kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses berduka, dan menjadi nyata pada pengunduran proses mulai terjadi atau keduanya. Penundaan dan penolakan proses berduka kadang terjadi bertahun-tahun. e. Depresi, suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan dapat digunakan untuk menunjukan berbagai fenomena, tanda, gejala sindrom, keadaan emosional, reaksi penyakit atau klinik. f. Mania ditandai dengan elepati alam perasaan berkepanjangan atau mudah disinggung. Hipomania digunakan untuk menggambarkan sindrom klinik serupa tetapi tidak separah mania atau episode manik. E. Proses Terjadinya Perilaku Menarik Diri Berbagai faktor bisa menimbulkan respon sosial yang maladaptif. Walaupun banyak penelitian yang telah dilakukan pada gangguan yang mempengaruhi interpersonal, tapi belum ada suatu kesimpulan yang spesifik tentang penyebab gangguan ini. Mungkin saja disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor diantaranya faktor perkembangan, faktor biologik dan faktor sosiokultural seperti : Faktor perkembangan Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang perkembangan respon sosial maladaptif. Beberapa orang percaya bahwa individu yang mempunyai masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya dari orang tua. Tetapi hal tersebut pun tak lupa didukung oleh stressor pencetus yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas, dan stressor tersebut dibagi kedalam 2 kategori diantaranya : a) Stressor sosiokultural, yang ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah dengan orang yang berarti dalam kehidupannya. b) Stressor psikologik, ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan untuk mengatasinya. Dampak menarik diri terhadap kebutuhan dasar manusia 1. Kebutuhan fisiologik Kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok yang utama yang terdiri dari udara segar, air, makanan, istirahat, seks dan kebersihan. Pada klien dengan menarik diri ditemukan ada nya kemalasan melakukan segala aktifitas yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis, oleh karenanya banyak ditemukan klien dengan menarik diri mengalami penurunan berat badan karena pemenuhan nutrisinya tidak adekuat. 2. Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok kedua, klien dengan menarik diri biasanya mempunyai rasa takut, adanya perasaan pasrah, sensitif, tidak percaya diri, merasa kecil dihadapan orang lain, menolak berhubungan denga orang lain dan biasanya klien tidak merasa nyaman berhubungan dengan orang lain. 3. Kebutuhan mencintai dan dicintai Merupakan kebutuhan pokok ketiga, Klien dengan menarik diri akan mengalami gangguan interpersonal sehingga sulit mempercayai dan mencintai orang lain dan lingkungan. 4. Kebutuhan Harga diri Merupakan kebutuhan pokok keempat, Klien dengan menarik diri akan mengalami perubahan peran, kurang percaya terhadap orang lain, tidak memiliki teman, sulit mempercayai orang lain termasuk pada sang pencipta, sehingga kebutuhan spiritualnya terganggu. 5. Kebutuhan Aktualisasi diri Merupakan kebutuhan pokok kelima, diantaranya rasa ingin memperoleh pengakuan tetapi pada klien yang menarik diri ia cenderung mempunyai perasaan rendah diri dan merasa tidak diakui karena ia sulit untuk berhubungan dengan orang lain oleh karena itu ia merasa pesimis untuk mengaktualisasikan dirinya. Dampak perilaku menarik diri terhadap sistem tubuh 1. Sistem kardiovaskuler Pada klien dengan menarik diri, sistem kardiovaskuler mengalami perubahan diantaranya meningkatnya denyut jantung, meningkatnya daya pompa jantung dan tekanan darah, adanya kelainan ritme jantung dan nilai pada EKG, selain itu frekuensi nadi pun meningkat sehingga sering menimbulkan sakit kepala karena adanya vasodilatasi pembuluh darah. 2. Sistem respirasi Pada klien dengan menarik diri sering timbul perasaan takut, cemas dan emosi yang meningkat sehingga dimanifestasikan dengan tanda-tanda frekuensi nafas yang cepat, sesak, bahkan dalam suatu kondisi tertentu ada yang dapat menimbulkan kondisi asma. 3. Sistem Gastrointestinal Pada klien dengan menarik diri karena ia mengalami kemalasan dalam beraktifitas termasuk salah satunya adalah makan, karena ia mengalami malas makan banyak ditemukan adanya penyakit gastritis, rasa tidak enak didaerah epigastrium, adanya anoreksia, muntah, dispagia, diare, rasa nyeri pada usus, motilitas usus menurun, tetapi ada pula yang mengalami obesitas karena frekuensi makan yang berlebih. 4. Sistem integument Klien dengan menarik diri mengalami penurunan aktifitas oleh karena itu banyak pula ditemukan penyakit kulit pada individu tersebut seperti pruritus, nerodermatosis, hiperhidrosis dan kelainan kulit lain seperti alergi. 5. Sistem endokrin Klien dengan menarik diri ada yang ditemukan menderita penyakit hipertiroid. Adapula karena terjadinya sifat-sifat kepribadian dan sindrom menopause pada wanita. 6. Sistem urinaria dan reproduksi Pada klien menarik diri yang berjenis kelamin wanita biasanya sering timbul nyeri dan peresti dipanggul, sedangkan pada pria dewasa biasa terjadi hiperemi dan nyeri didaerah genetalia. 7. Sistem musculoskeletal Pada klien dengan menarik diri, ditemukan adanya arthritis rematoid, nyeri otot, tonus otot meningkat, nyeri punggung bawah, ketegangan otot yang menimbulkan ketegangan sendi dan nyeri sendi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar