Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan orang yang mengidapnya yang merupakan jenis penyakit saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi.
MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan sampai berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid (median usia 50 tahun (range 2-94 tahun), 61 % kasus laki – laki dengan Ko-morbid.
Ada 9 negara yang telah melaporkan kasus MERS CoV (Perancis, Italia,Jordania, Qatar, ArabSaudi, Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni EmiratArab). Semua kasus berhubungan dgnegara di TimurTengah (Jazirah Arab),baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) kini telah menyebar luas ke berbagai belahan dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus korona ini sudah menyebabkan 100 kematian di berbagai negara.
Meski kasus MERS belum ditemukan di Indonesia, kita tetap perlu waspada terhadap penyakit ini. Selain jumlah tenaga kerja Indonesia yang banyak di negara Timur Tengah, tak sedikit pula warga Indonesia yang bepergian ke Arab Saudi untuk ibadah umroh.
Sejak September 2012 sampai dengan 01 Agustus 2013 jumlah kasus MERS-CoV yang terkonfirmasi sebanyak 94 kasus dan meninggal 47 orang (CFR 50 %). Hingga saat ini belum ada laporan kasus di Indonesia.
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee concerning MERS CoV menyatakan bahwa MERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi kejadian darurat kesehatan masyarakat (PHEIC/ Public health emergency of international concern).
Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui dalam rangka mengenali apa saja yang menjadi ciri-ciri orang terkena virus yang satu ini. Berikut ciri-ciri penyakit akibat virus MERS:
- Penderita mengalami gangguan pernafasan, seperti nafas pendek.
- Mengalami demam lebih dari 380 C yang disertai gangguan sistem pernafasan.
- Mengalami pneumonia dan gagal ginjal.
- Batuk-batuk dan bersin.
- Merasakan sakit di bagian dada.
- Bersifat akut.
Virus MERS lebih mudah menginfeksi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah, misalnya manusia lanjut usia, anak-anak kecil, orang yang sedang dalam perjalan. Maka dari itu sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan.
Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang. Sampai saat ini, masih terus dilakukan investigasi mengenai pola penularan MERS-Cov, karena telah ditemukan adanya penularan dari manusia ke manusia yang saling kontak dekat dengan penderita. Penularan dari pasien yang terinfeksi kepada petugas kesehatan yang merawat juga diamati. Selain itu, cluster dari kasus infeksi MERS-Cov di Arab Saudi, Jordania, the United Kingdom, Prancis, Tunisia, dan Italia juga diinvestigasi.
Mengingat potensi penularan virus ini cukup besar, tak ada salahnya kita membekali diri dengan informasi terkait penyakit MERS.
1. Gampang menular
Arab Saudi adalah sumber penularan pertama, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107 kematian. Tetapi sedikitnya ada 14 negara yang juga melaporkan kasus penyakit ini, antara lain Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan kini Amerika Serikat. Virus korona penyebab penyakit ini menular antar manusia melalui kontak dekat. Tetapi virus ini juga diektahui menyebar antar hewan.
2. Mematikan
Menurut WHO, sekitar sepertiga orang yang terinfeksi virus MERS meninggal dunia. Kebanyakan kasus yang fatal terjadi pada orang lanjut usia dan orang yang sudah memiliki gangguan medis.
3. Mirip flu
Gejala infeksi MERS antara lain demam dan batuk, sangat mirip dengan flu. MERS juga bisa menyebabkan diare dan sesak napas, dan bisa menyebabkan komplikasi berupa radang paru dan gagal ginjal.
4. Berasal dari unta dan kelelawar
Meski sumber pertama MERS masih belum diketahui, tetap para ilmuwan menduga kuat penyakit ini berasal dari unta. Penelitian mengonfirmasi unta dan kelalawar di Arab Saudi positif memiliki virus ini.
5. Belum ada obatnya
Tidak ada terapi pengobatan penyakit MERS. Orang yang terinfeksi akan diberikan terapi pendukung sesuai gejala-gejala yang dialami. Vaksinnya juga belum ditemukan.
Cara penularan MERS-CoV
Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya dapat melalui :
1. Penularan langsung: melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batu atau bersin.
2. Penularan tidak langsung: melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
3. Kontak langsung dengan
Pencegahan dan Pengobatannya
Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin. Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.
Pencegahan dengan menjalankan pola hidup yang sehat dengan melakukan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), dan juga menghindari kontak erat dengan penderita, serta menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit perlu untuk diterapkan dengan baik pula.
Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3. Pemberitahuan keseluruh Dinkes Provinsi ttg kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
4. Pemberitahuan ke 100 RS Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikaltentang kesiapsiagaan dan tatalaksana MERS CoV.
5. Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS – CoV, yang terdiri dari:
- Pedoman umum MERS CoV
- Tatalaksana klinis
- Pencegahan Infeksi
- Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk Negara
- Diagnostik dan laboratorium
KBRI Riyadh senantiasa menghimbau kepada segenap WNI yang berada di Arab Saudi, baik karena bermukim/bekerja maupun sedang melaksanakan umroh agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Menunda pelaksanaan umroh/haji terutama bagi mereka yang kurang sehat, rentan terhadap MERS-CoV dan memiliki riwayat penyakit kronik.
2. Menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Sering membersihkan tangan dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
4. Segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk, dan kesulitan bernafas (sesak nafas, atau nafas pendek).
5. Melindungi diri dan orang lain dari penyebaran kuman-kuman dan penyakit yang menyerupai influenza dengan mempraktekkan etika batuk dan bersin yang baik, menutup mulut dan hidung dengan tangan atau tissue saat batuk/bersin, dan membuang tissue sesegera mungkin ke tempat pembuangan sampah.
6. Upayakan untuk menghindari kontak dengan orang sakit.
Data dari kematian yang disebabkan oleh Mers-CoV dari bulan April 2012 sampai Juni 2013 tercatat sebagai berikut:
No.
|
Negara
|
Kasus
|
Kematian
|
1.
|
Saudi Arabia
|
49
|
32
|
2.
|
United Kingdom
|
3
|
2
|
3.
|
Italia
|
3
|
0
|
4.
|
Perancis
|
2
|
1
|
5.
|
Jordania
|
2
|
2
|
6.
|
Qatar
|
2
|
0
|
7.
|
Tunisia
|
2
|
0
|
8.
|
Uni Emirat Arab
|
1
|
1
|
Sumber:
http://diskes.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/59
http://www.kemlu.go.id/Pages/Highlights.aspx?IDP=110&l=id
http://health.liputan6.com/read/682785/mers-cov-penyakit-apa-itu
http://askep-net.blogspot.com/2014/05/penyebab-tanda-gejala-virus-mers-cov.html